Minggu, 12 Mei 2013

SIKLUS ESTRUS



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pepper pratikum ini merupakan pegangan dan petunjuk bagi mahasiswa untuk melaksanakan pratikum. Karena dengan adanya pepper pratikum ini mahasiswa mesti mencari bahan berdasarkan judul pratikum setiap minggu. Sehingga mahasiswa dapat belajar dan mengetahui apa saja yang akan dipratikumkan sesuai objek yang berdasarkan jurnal.
Hewan yang akan diperiksa dan diamati adalah hewan vertebrata yang mewakili setia[ spesies mulai dari pisces sampai dengan mamalia. Adapun objek pratikum minggu ini adalah “ SISTEM ESTRUS PADA MENCIT “.
Pada pratikum ini kami mesti dapat mengamati variasi struktur dari mencit, serta membina kemampuan untuk menafsirkan apa saja tampak antara struktur khasnya.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pratikum sistem estrus pada mencit adalah :
-          Untuk membangun keterampilan mahasiswa dalam pembuatan berbagai preparat sistem estrus mencit.
-          Untuk membedakan kondisi dan warna vagina pada berbagai fase.
-          Untuk dapat membedakan bentuk-bentuk sel pada fase estrus.
1.3 Tinjauan Pustaka
Sistem reproduksi memiliki 4 dasar, yaitu untuk menghasilkan sel telur yang membawa stengah dari sifat genetik keturuan, untuk menyediakan tempat pembuahan selama pemberian nutrisi dan perkembangan fetus dan untuk mekanisme kelahiran. Lokasi sistem reproduksi terletak paralel diatas rektum. Sistem reproduksi dalam terdiri dari ovari, oviduct, dan uterus. (Shearer, 2008)
Ovari merupakan organ reproduksi yang penting. Terdapat dua ovari yaitu sebelah kanan dan kiri. Besarnya sekitar 1,5 inci dengan tebal sekitar 110 ci dan terletak didalam suatu membran seperti kantung ovarium bursa. Ovari bertanggung jawab pada sekresi hormon estrogen dan progesterone dan produksi telur yang baik untuk dibuahi. Telur-telur mulai matang di ovari dalam suatu cairan berisi folikel. Pertumbuhan folikel diatur oleh hormon pituitary, yaitu Follicle Stimulating Hormon (FSH). Selanjutnya sel yang dibatasi oleh folikel dan dikelilingi sel telur akan mensekresikan estrogen untuk merespon jumlah hormon pituitary, hormon lainnya meningkat yaitu Luternizig Hormon (LH). Jumlah estrogen mecapai maksimum pada saat fase standing heat. Diikuti dengan meningginya LH pada telur yang dilepaskan dari folikel dan ovulasi yang terjadi. (Machmudin, 2008)
Oviduct merupakan tabung panjang yang menghubungkan ovari dengan uterus. Di ujung terdekat ovari, oviduct dilebarkan ke dalam infudibulum. Selama fase estrus, posisi infudibulum mengililingi ovari untuk menjaga sel telur yang terovulasi di dalam oviduct. Oleh karena itu, didalam oviduct, sel telur berjalan ke arah uterus. (Yatim, 1994)
Uterus berbentuk Y terdiri dari kanan dan kiri yang menghubungkan pada oviduct. Jalan dari kedua tanduknya membentuk tubuh uterus. Uterus berfungsi untuk membawa sel sperma menuju oviduct dan membawa nutrisi dan menyediakan tempat untuk perkembangan janin. Pada anak sapi dinding muskular uterus mempunyai kemampuan untuk ekspulsi pada janin. (Shearer, 2008)
Saluran terdepan sistem pembiakan betina di antara vestibule genitalia luar dan servic. Dinding terdiri dari tiga lapisan, yaitu :
-          Mukosa
-          Otot polos
-          Jaringan ikat
Lapisan mukosa terdiri dari epitel dan lamina propia. Sel epitel beberapa lapis dan terluar menggepeng. Dalam keadaan normal, lapisan epitel ini tidak menanduk pada primata, tetapi menanduk pada rodentia (mencit). Pada rodentia sel-sel epitel menanduk ini dijumpai pada waktu dilakukan apusan vagina. (Djarubito, 1990)
Dalam vagina tidak ada kelenjar, yang membasahi berasal dari lendir cervix. Hanya di vestibule genitalia luar terdapat kelenjar. Lamina propia kaya akan pembuluh darah, ketika rangsangan sex waktu coitus terjadi, darah ini sumber cairan yang membasahi vagina. Lapisan otot terdiri dari berkas yang melingkar dan memanjang serta dekat lubang ke luar, ada sedikit otot lurik berupa cincin. ( Djuhanda, 1981)
Cairan dalam vagina itu asam, meski asalnya di cevix basa. Ini karena fermentasi bakteri terhadap glikogen dalam lendir cervi itu. Karena PH-nya rendah ini maka rongg vagina tidak menguntungkan bago semen. (Yatim, 1994)
Mencit (Mus musculus) tergolong hewan mamalia yang sering digunakan pada percobaan embriologi. Mencit dewasa yang siap kawin berumur 6-8 minggu. Pada binatang betina yang memiliki siklus estrus. Waktu yang tepat mengawinkannya yaitu pada salah satu fase siklus estrus. Fase estrus merupakan suatu fase yang ditandai dengan adanya rasa ingin membiak yang datang secara berkala bagi setiap betinya. (Shearer, 2008)
Pada fase ini, seluruh bagian sistem reprouksi mengalami perubahan berkala. Prinsipnya menyesuaikan diri dengan daur yang dialami alat kelamin primer, yaitu ovarium. Pada suatu ketika dalam fase itu, ovarium menghasilkan banyak estrogen, dan ini mempengaruhi saluran serta kelenjar sekunder. Pada saat menjelang ovulasi, lapisan mukosa vagina jadi menebal dan di bagian lumen terdapat banyak glikogen. Penebalan epitel lapisan mukosa vagina itu disertai pola dengan proses penandukan lalu mengelupas dan jatuh pada lumen. Dalam analisa usapan vagina ditemukannya sel-sel epitel yang menanduk sebagai indikator pola akan ovulasi. (Djuhanda, 1981)
Menjelang ovulasi, leukosit semakin banyak menerobos lamina propia terus ke lumen. Belum jelas apakah leukosit ini berperan sebagai perintang arus semen atau justru sebagai pelindung dari bakteri. Pada fase lutein, berhubung dengan naiknya kadar progesteron sifatnya ialah menekan pertumbuhan epitel. Karena itu, lapisan mukosa jadi tipis dan lapisan menanduk hilang. (Darubito, 1990)
Menurut Papanicolaou (1945), usapan vagina ditambah dengan usapan cervix dan endometrium dapat menunjukkan waktu ovulasi secara persis sekaligus juga untuk diagnosa lainnya. Hal ini dilakukan pada rodentia yaitu mencit salah satunya.
Siklus estrus adalah waktu antara periode estrus. Betina memiliki waktu sekitar 25-40 hari pada estrus pertama. Mencit merupakan poliestrus dan ovulasi terjadi secara spontan. Durasi siklus estrus 4-5 hari dan fase estrus sendiri membutuhkan waktu. Tahapan pada iklus estrus dapat dilihat pada vulva. Fase-fase pada siklus estrus diantaranya adalah estrus, metestrus,dietrus, dan proestrus. Periode-periode tersebut terjadi dalam satu siklus dan serangkaian, kecuali pada saat fase anestrus yang terjadi pada saat musim kawin. (Yatim, 1994)
Setiap fase estrus dapat diketahui dengan membuat preparat apusan vagina. Ciri-ciri pengenal pada setiap fase sebagai berikut :
       Pro-estrus
-          Bentuk sel epitel bulat dan berinti
-          Leukosit tidak ada atau sedikit
Estrus
-          Sel epitel menanduk sangat banyak
-          Sel epitel dengan inti berdegenerasi
Meso-estrus
-          Sel epitel menanduk sedikit
-          Leukosit banyak
Di-estrus
-          Sel epitel yang berinti sedikit
-          Leukositnya banyak
-          Terdapat mucus/lendir
Terdapat macam-macam bentuk sel yang dapat dibedakan dengan memperhatikan ciri-ciri sebagai berikut :
1.      Sel Epitel
Bentuk bulat, lonjong, sitoplasmanya banyak dengan inti terletak di tengah
2.      Sel Epitel Menanduk
Sel yang paling besar pada apusan vagina, bentuk selnya pipih dengan tepi yang tidak rata dan tidak berinti.
3.      Sel Leukosit
Ukuran selnya kecil dan bentuk nukleuspolimorfi.(Djuhanda, 1981)

BAB II
PELAKSANAAN PRATIKUM

2.1 Waktu & Tempat
Pelaksanaan pratikum ini dilakukan di labor Perkembangan Hewan pada jam 14:00 siang pada tanggal 22 Oktober 2010.
2.2 Alat & Bahan
Apusan vagina mencit, kapas, objek glass, cover glass, lampu spiritus, alkohol 96%, metilen blue, alkohol 70%, mikroskop.
2.3 Cara Kerja
1. Mencit berusia 2,5 bulan
2. Hapusan vagina dengan kapas bersih dan basah
3. Ulasan kapas tersebut dikaca objek yang bersih
4. Kering anginkan dengan lampu spiritus lebih kurang 15 detik
5. Setelah kering, kemudian teteskan dengan alkohol 95% dan diamkan 3 menit
6. Lakukan pewarnaan dengan metilen blue 5-10 menit
7. Cuci dengan alkohol 70% dan tutup dengan cover glass
8. Pengamatan dengan mikroskop


BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
                                                                  Keterangan Siklus ini Pro-estrus :
                                                                  1 : Inti
3.2 Pembahasan
Pada pratikum hari ini yang kami amati yaitu tentang apusan vagina mencit. Setelah melakukan percobaan hasil yang kami dapat yaitu berupa gambar seperti gambar diatas. Pada gambar tersebut kami dapat pada siklus pro-estrus.
Pada fase pro-estrus biasanya banyak ditemukan sel epitel inti dengan jumah sangat banyak. Karena pada fase ini lumen mulai melebar, dengan ovum di ovulasikan dan mengalami pembelahan sel sehingga banyak ditemukan sel epitel bulat dan berinti dengan leukositnya sedikit atau tidak ada sama sekali.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari hasil percobaan hari ini kesimpulan yang dapat saya ambil yaitu:
- Siklus estrus terdiri dari 4 fase
- Durasi siklus estrus pada mencit 4-5 hari
- Sel-sel yang berperan pada siklus estrus ada 3, yaitu :
   Sel epitel, epitel menanduk, dan sel leukosit.
4.2 Saran
Laporan pratikum ini saya akui masih banyak kekurangan. Demi sempurnanya laporan ini untuk itu saya minta saran dan pesan dari para pembaca sehingga dengan adanya kritik dan saran dari pembaca dapat membuat laporan ini sesempurna mungkin karena laporan ini sarat dengan ilmu-ilmu pengetahuan yang akan berguna untuk kita semua. Amin.
 
DAFTAR PUSTAKA
Djarubito, Brotowidjoyo. 1990. Zoologi Dasar. Erlangga LP4 : Jakarta
Djuhanda, Tatang. 1981. Embriologi Perbandingan. Armico : Bandung
Machmudin, Dadang dan tim. 2008. Embriologi Hewan. Bandung : Biologi FMIPA UPI
Sheare, J.K. 2008. Anatomi dan Psikologi Reproduksi. Florida : Universitas Florida
Yatim, Wildan. 1976. Embriologi. Tarsito : Bandung




  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar