Minggu, 12 Mei 2013

ORGANOGENESIS AMPHIBIA DAN AVES



BAB I
PENDAHULUAN

 1.1 Latar Belakang
Pepper pratikum Perkembangan Hewan II ini merupakan pegangan dan petunjuk bagi kami (mahasiswa) untuk dapat melaksanakan pratikum. Karena pepper ini berisi materi-materi yang akan di pratikumkan dengan syarat setiap mahasiswa wajib membuat pepper. Dengan adanya pepper ini membantu kami (para mahasiswa) untuk belajar sebelum pratikum.

Materi yang akan dipelajari pada pratikum ini adalah “ORGANOGENESIS” pada hewan Vertebrata yaitu pada Amfhibia dan aves. Organogenesis berperan dalam pembentukan organel pada tahap embriologi.

1.2 Tujuan
- Untuk mengetahui proses perkembangan organogenesis
- Untuk mengetahui fase-fase apa saja yang terbentuk pada setiap jam

1.3 TINJAUN PUSTAKA
      Organogenesis adalah proses pembentukan organ-organ tubuh atau alat tubuh pada makhluk hidup (hewan dan manusia). Organ yang dibentuk ini berasal dari masing-masing lapisan dinding tubuh embrio pada fase gastrula. Pertumbuhan ini diawali dari pembentukan embrio (bentuk primitif)  menjadi fetus (bentuk definitif) kemudian berdiferensiasi menjadi memiliki bentuk dan rupa yang spesifik bagi keluarga hewan dalam 1 species (Yatim,1976).
       Lapisan dinding tubuh embrio pada fase gastrula akan mengalami diferensiasi, yaitu :
a.       Lapisan ektoderm akan berdiferensiasi menjadi jantung, otak, integumen, rambut dan alat indera.
b.      Lapisan mesoderm akan berdiferensiasi menjadi otot, rangka, alat reproduksi, alat peredaran darah dan alat eksresi seperti ren.
c.       Lapisan endoderm akan berdiferensiasi menjadi alat pencernaan, kelenjar pencernaan, dan alat respirasi seperti pulmo.
Organogenesis terdiri dari 2 periode, yaitu pertumbuhan antara dan pertumbuhan akhir. Selama pertumbuhan terjadi transformasi dan diferensiasi bagian-bagian tubuh embrio dan bentuk primitif menjadi bentuk definitif, yang khas bagi suatu species, seperti adanya bentuk katak, ayam, atau sapi (Djuhanda, 1981).
Turunan lapisan ektoderm yaitu :
a.       Bumbung neural
b.      Bakal epidermis
c.       Neural crost
Pada bumbung neural akan terbentuk otot, kelenjar hipofisis dan sistem saraf cranial motoris. Sedangkan pada bakal epidermis akan terbentuk serat kepala, mulut, anus, serta puting pengecap (Djarubito, 1990)
 Bumbung neural akan mengalami differensiasi yang kemudian terbentuk otak melalui 3 cara, yaitu :
a.       Anatomi
b.      Jaringan
c.       Secara seluler
Pembentukan otak melalui anatomi, yaitu :
Sel-sel mengalami perubahan, bumbung neural dan lumennya akan menggembung dan akan terjadi kontriksi, membentuk chamber atau ruang otak dan spinal otak. Akibatnya pada proses ini awalnya akan terbentuk 3 ruang, yaitu :
a.       Otak depan
b.      Otak tengah
c.       Otak belakang
Otak depan, tengah dan belakang akan mengalami perubahan (Barnet, 1988).
Pembentukan otak melalui jaringan, yaitu :
Bumbung neural awal dibangun oleh germinal neural pittelium yang kemudian membentuk sel saraf dan sel glial yang terdiri dari satu lapis sel yang berhubungan dengan sel selaput luar maupun sel selaput dalam dengan proses dan posisi inti berbeda ketinggian. Ketinggian ini ditentukan oleh tahap siklus sel. Lapisan sel ektoderm membentuk permukaan dalam bumbung neural (Salmah, 1982).
Sohato pleura atau bagian luar splanchno pleura akan membatasi alat-alat dalam awal pertumbuhan. Sehingga akan terbentuk suatu kantong yang berlapis 2, yaitu :
a.       Lapisan luar (mesoderm)
b.      Lapisan dalam (ektoderm)
Ektoderm merupakan bantalan, berongga yang disebut “CAVUR AMNII”. Yang berisi cairan liqor amnii dan bangunan seluruhnya disebut amnion (Djuhanda, 1981).
Hubungan yang erat dari plasenta menyebabkan kalau keturunan lahir timbul pendarahan, dengan demikian plasenta dibagi 2 golongan, yaitu :
a.       Decidua
b.      Adecidua
Macam-macam plasenta, yaitu :
Pada pokoknya dikenal dua macam, yaitu:
a.       Plasenta diffusa
Dimana chorion penuh dengan villi dan dalam hal ini chorion disebut chorion frondosum.
b.      Plasenta tidak berdiffusa
Villi dirini tidak menutupi seluruh chorion, hingga dengan demikian kita menjumpai bagian chorion yang tidak mengandung villi, bagian ini disebut chorion leave. Yang termasuk dalam golongan ini adalah :
-          Plasenta zonaria
Yaitu dimana plasenta berupa sebagai suatu cincin
-Plasenta cotyledonaria
Yaitu dimana plasenta berupa sebagai pulau-pulau berkelompok-kelompok dan tiap pulau disebut cotyledon.
-Plasenta discoidalis
Yaitu dimana plasenta berupa suatu discus (Yatim, 1976).

BAB II
PELAKSANAAN PRATIKUM

2.1 Waktu & Tempat
Pelaksanaan pratikum ini dilakukan di labor Perkembangan Hewan pada jam 14:00 siang pada tanggal 9 & 16 Desember 2010.
2.2 Alat & Bahan
Preparat permanen, mikroskop.
2.3 Cara Kerja
1. Ambil preparat permanen katak dan ayam, sesuai dengan jam dan pembelahannya 
2. Ambil satu persatu pada mikroskop
3. Catat hasilnya dibuku gambar


BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN 
 
3.1 Hasil

3.1.1 Pada katak 
Proses segmentasi      Pembelahan 2 sel      Blastula     Gastrula awal     Gastrula akhir     3 lapis embrional         neural plate


Tunas ekor           Neural tube        Braindevelopment         Opticus      Optic vesicle stage             Brain opticus











3.1.2 Pada Aves
 
24 jam           33 jam                48 jam               56 jam            65 jam                72 jam                         96 jam







3.2 Pembahasan
3.2.1 Pada Katak
          Yaitu pertama melalui proses segmentasi di lanjut ke pembelahan 2 sel lalu masuk ke fase blastula terus grastula awal dan grastula akhir kemudian terjadi pembelahan 3 sel di lanjutkan ke proses neural plate dan dilanjutkan lagi ke tunas ekor dan neural tube, brain development, lanjut ke opticus, opticus vesicle stage dan brain opticus. Setiap tahap terjadi perbedaan bentuk karena terjadi perubahan dan pembelahan.
3.2.2 Pada Aves
          Pada fase 24 jam somit terpisah dan caput belum sempurna, pada fase 33 jam caput mulai menyatu, 48 jam caput dan somit mulai menyatu dan dikelilingi oleh selaput embrionik, pada fase selanjutnya mulai muncul mata, dan kantung alantois.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari hasil percobaan hari ini kesimpulan yang dapat saya ambil yaitu:
- Lapisan tubuh embrio ada 3 macam
- Organogenesis terdiri 2 periode
- Plasenta ada 2 golongan

4.2 Saran
Laporan pratikum ini saya akui masih banyak kekurangan. Demi sempurnanya laporan ini untuk itu saya minta saran dan pesan dari para pembaca sehingga dengan adanya kritik dan saran dari pembaca dapat membuat laporan ini sesempurna mungkin karena laporan ini sarat dengan ilmu-ilmu pengetahuan yang akan berguna untuk kita semua. Amin.

DAFTAR PUSTAKA

Barnet, Robert D. 1988. Zoologi Umum edisi Keenam. Erlangga : Jakarta
Djarubito, Brotowidjoyo. 1990. Zoologi Dasar. Erlangga LP4 : Jakarta
Djuhanda, Tatang. 1981. Embriologi Perbandingan. Armico : Bandung
Yatim, Wildan. 1976. Embriologi. Tarsito : Bandung
Salmah, Siti. 1982. Zoologi. Unand : Padang












Tidak ada komentar:

Posting Komentar